Pada artikel sebelumnya kita telah mempelajari larutan dan campuran. Dalam artikel ini kita akan belajar mengenai berbagai metode pemisahan campuran.
Penyulingan (Distilasi)
Penyulingan (distilasi) adalah salah satu metode untuk memisahkan campuran. Prinsip distilasi adalah menguapkan suatu zat, kemudian mengembunkannya kembali. Uap dari zat yang didinginkan (diembunkan) tak lain adalah cairan murni zat tersebut.
Distilasi dapat dilakukan jika campuran mempunyai titik didih zat-zat yang berbeda.
Contoh penggunaan prinsip penyulingan dalam dunia industri adalah pada pemisahan minyak bumi. Minyak bumi menghasilkan premium, solar, minyak tanah, aspal, yang prosesnya melalui penyulingan.
Dekantasi
Metode pemisahan ini tergolong sederhana. Dekantasi digunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya. Misalnya, kita akan memisahkan lumpur dari air kotor.
Penyaringan (Filtrasi)
Apakah ayahmu di rumah memiliki kebiasaan minum kopi? Campuran air dan kopi yang terlihat hitam itu, bisa dapat dipisahkan dengan cara penyaringan.
Filtrasi atau penyaringan dapat dilakukan untuk memisahkan campuran dua zat yang memiliki ukuran berbeda.
Sublimasi
Kita tentu tidak asing dengan kapur barus. Kapur barus yang dibiarkan pada udara terbuka, lama-kelamaan akan habis.
Mengapa itu bisa terjadi?
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.
Teknik sublimasi digunakan untuk dua zat di mana yang satu menyublim, sedangkan yang lainnya tidak menyublim, sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.
Penguapan (Evaporasi)
Bagaimana rasanya makananmu tanpa dibumbui garam? Wah… pasti hambar, bukan?
Garam bisa didapatkan dari tambang garam, atau dari air laut. Bagaimana caranya mendapatkan garam dapur dari air laut?
Penguapan (evaporasi) merupakan salah satu cara untuk memisahkan garam dapur dari air laut.
No comments:
Post a Comment