Cobalah dekatkan tangan kalian ke layar televisi yang baru saja dimatikan. Amatilah rambut pada tangan kalian tersebut. Rambut di tangan kalian tampak berdiri, bukan?
Atau cobalah gosok penggaris mika pada kain berulang-ulang, kemudian dekatkan penggaris tersebut pada serpihan-serpihan kecil kertas, maka penggaris akan menarik serpihan-serpihan kertas. Demikian pula ketika penggaris itu didekatkan pada rambut, maka rambut akan berdiri.
Penggaris Mika Yang Digosok-Gosok Dengan Kain Akan Menarik Serpihan Kertas |
Ketiga gejala di atas merupakan contoh adanya listrik statis.
Setiap benda yang ada di jagat raya mempunyai ribuan muatan listrik. Muatan listrik ada dua macam, yaitu muatan listrik positif (proton) dan muatan listrik negatif (elektron)
Benda bermuatan positif jika jumlah proton lebih banyak daripada elektron. Sebaliknya suatu benda bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton. Sedangkan jika jumlah proton sama dengan jumlah elektron, disebut benda netral.
Saat kita menggosok penggaris ke rambut atau kain, maka sejumlah elektron dari rambut akan berpindah ke penggaris. Akibatnya, jumlah elektron pada penggaris bertambah banyak sehingga penggaris menjadi bermuatan negatif.
Perbedaan jumlah muatan pada penggaris ini akan menimbulkan gejala kelistrikan yang disebut listrik statis, karena muatan pada penggaris bersifat diam (statis)
Jika ada dua benda bermuatan didekatkan, maka:
- Tolak menolak jika muatannya sama
- Tarik menarik jika muatannya berbeda
Listrik Statis di Alam dan Kehidupan Sehari-Hari
Filter Elektrostatik |
Listrik statis dimanfaatkan pada elektrokardiograf, yaitu alat yang digunakan untuk merekam detak jantung manusia. Selain itu juga pada mesin foto kopi elektrostatik.
Listrik statis juga dimanfaatkan di pabrik-pabrik, yaitu untuk menyaring partikel-partikel gas yang tidak diinginkan sebelum dikeluarkan ke udara melalui cerobong asap, alat tersebut dinamakan filter elektrostatik.
Sedangkan di rumah-rumah, filter elektrostatik digunakan untuk menyaring debu agar tidak mengganggu pernapasan penghuninya.
Halilintar atau petir sering kita temui saat hujan. Nah, kedua fenomena alam ini adalah contoh listrik statis. Benjamin Franklin, ilmuwan asal Amerika Serikat, adalah yang pertama kali menyatakannya.
Halilintar sangat berbahaya jika mengenai manusia. Juga menimbulkan pada alat listrik jika mengenai rumah atau gedung. Karena itulah pada gedung-gedung tinggi biasanya dipasang alat penangkal petir berupa logam runcing yang berfungsi untuk menangkap arus listrik dan mengalirkannya ke dalam tanah.
No comments:
Post a Comment